Cari Blog Ini

Minggu, 14 Februari 2016

Sistem Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga Ishak


Tugas
Sistem Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga Ishak






Disusun Oleh :
Duwi Hendrik Setiyawan

Sebagai Tugas Mata Kuliah
 Pembimbing Pendidikan Agama Kristen












Diserahkan kepada :
Bapak Hendro Sumarsono M. PdK




STT KADESI-BOGOR
September
2015/2016



Bab I
Pendahuluan



Pendidikan Agama Kristen (PAK) merupakan perintah dari Tuhan Yesus Kristus yang disebut dengan Amanat Agung dalam, Matius 28:19-20 “Karena itu pergilah, jadikan semua bangsa murid-Ku dan babtislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa pada akhir zaman”. Pak merupakan tindak lanjut dari apa yang Tuhan perintahkan untuk dilakukan. Setiap orang yang sudah dibabtis haruslah diajar melakukan segala sesuatu yang diperintahkan Tuhan Yesus. Amanat Agung menyebutkan suatu kalimat perintah yaitu pergilah dan jadikanlah itu berarti bahwa sebagai orang yang sudah mendapat didikan haruslah mengajar kepada orang yang belum mendapat didikan. Dan itu dilakukan secara terus menerus sebagai orang yang sudah percaya.
Istilah PAK menurut “Martin Luther(1483-1548), PAK adalah pendidikan yang melibatkan warga jemaat untuk belajar teratur dan tertib agar semakin menyadari dosa mereka serta bersukacita dalam firman Yesus Kristus yang memerdekankan. Disamping itu PAK memperlengkapi mereka dengan sumber iman, khususnya yang berkaitan dengan pengalaman berdoa, firman tertulis (alkitab), dan rupa-rupa kebudayaan sehingga mereka mampu melayani sesama termasuk masyarakat dan negara serta mengambil bagian dengan bertanggung jawab dalam persekutuan Kristen”. Itu berarti bahwa PAK bertujuan untuk memperkenalkan Alkitab, memperkenalkan adat-adat Kristen, dan PAK merupakan pendidikan yang berporos kepada pribadi Tuhan Yesus Kristus.
Pendidikan agama mulai ketika agama itu sendiri mulai muncul dalam hidup manusia. Setiap agama mempunyai sistem pendidikan sendiri-sendiri. Tidak terlepas dengan agama Kristen sendiri, agama Kristen pastinya juga memiliki sistem pendidikan, karena setiap agama pastinya meresa perlu mengajar anak-anaknya tentang kepercayaan, adat istiadat, dan ibadah. Dalam agama Kristen sebelum seseorang di tahbiskan menjadi anggota gereja, setelah menerima dan percaya kepada Yesus Kristus maka wajiblah mereka diajar dan dilatih dalam segala teori dan praktik dalam agama, mempelajari pokok-pokok agama, liturgy, dogma, dan kebiasaan yang dilakukan gereja itu. Oleh sebab itu, maka haruslah menggali dalam Alkitab karena Alkitab merupakan satu-satunya sumber pengetahuan mengenai pendidikan. Pada hakekatnya kitab-kitab yang termuat dalam kitab suci itu, difirmankan Tuhan untuk mengajar dan mendidik para pembaca yang beriman atau percaya. Dalam kitab-kitab perjanjian lama tersimpan banyak perkara yang maha agung, yang telah dialami umat Tuhan di bawah pimpinan-Nya sepanjang sejarah hidup dalam tokoh-tokoh perjanjian lama.
Dengan tugas yang penulis buat ini, penulis akan membahas mengenai sistem Pendidikan Agama Kristen dalam keluarga Ishak. Bagaimana kehidupan Ishak? Bagaimana Ishak dalam kehidupannya menerapkan pendidikan buat keluarganya? Dan bagaimana sisi positif dan Negatif dalam PAK?. Penulis akan mencoba menguraikan dan membahas, dari judul yang sudah di ajukan kepada dosen ini. 

Bab II
Latar Belakang Tokoh Ishak


Ishak adalah seorang anak dari Abraham dan Sara. Diceritakan dalam alkitab bahwa Abraham dan isterinya Sara, pada lanjut usianya Ishak dilahirkan, setelah dinyatakan bahwa sara mandul dan Abraham berdoa kepada Tuhan meminta seorang anak dari Sara. Ishak dilahirkan pada saat Abraham berumur 100 tahun dan Sara berumur 91 tahun. Kelahiran Ishak disampaikan oleh Tuhan sendiri ketika mendatangi kemah Abraham dan Sara. Pada saat Sara mengetahui dia akan mengandung dia merasa tidak percaya dan Sara tertawa karena mengetahui berita tersebut, pikirnya karena dia sudah lanjut usia dan tidak bisa lagi mengandung seorang anak.
Ishak dalam bahasa Ibraninya “Yizhaq” yang berarti “ia tertawa” , Ishak adalah putera tunggal dari Abraham dan Sara. Mulai dari keturunan Ishak inilah lahir bangsa Israel yang kelak akan mewarisi tanah Kanaan dari Abraham. Ishak adalah anak yang hendak dikorbankan Abraham kepada Tuhan di Bukit Moria sebagai bukti ketaatan Abraham kepada Tuhan. Saat sebelum Abraham hendak mengorbankan Ishak, Tuhan memberi Abraham pengganti untuk Ishak yaitu seekor domba jantan untuk dijadikan sebagai korban. Kemudian tempat itu dinamakan dengan nama Tuhan menyediakan(Yehowah Jireh).
Ketika berusia 40 tahun, Ishak menikah dengan Ribka anak perempuan Betuel, cucu Nahor, yang masih kerabat Abraham. Ribka ini dibawa dari Mesopotamia oleh Eliezer hamba setia ayah Ishak (Abraham). Saat Ishak berusia 60 tahun, Ribka melahirkan dua anak kembar yaitu Esau dan Yakub yang wataknya sangat berlainan. Keturunan mereka kemudian melahirkan dua bangsa yaitu Edom dan Israel. Pada masa tua Ishak, Yakub dengan bantuan Ribka, ibunya, berhasil memperdayai Ishak dan mengambil alih hak kesulungan Esau(Kej. 27).
Pada waktu Ishak berusia 75 tahun, Abraham meninggal. Ishak dan Ismael menguburkan Abraham dalam Gua Makhpela, di padang Efron bin Zohar, orang Het, letaknya disebelah Timur Mamre(Kej. 25:9). Setelah Abraham meninggal, Ishak tinggal di dekat sumur Lahai-Roi(Kej. 25:11).

Bab III
Sistem Kehidupan dan Pendidikan dalam Keluarga Ishak


Tuhan telah memilih dan memanggil  Abraham dari jauh hari untuk melayani kehendak Tuhan yang Agung itu guna keselamatan seluruh umat manusia. Bimbingan dan meksud Tuhan itu perlu dijelaskan kepada segala anak cucu Abraham. Ishak meneruskan pengajaran yang penting itu dan kemudian anaknya harus meneruskan sehingga pengetahuan akan janji-janji Tuhan dan kehendak Tuhan tetap terpelihara oleh bangsa Israel. Tuhan telah memasuki kehidupan setiap orang-orang pilihannya, karena Tuhan mau memakai bangsa Israel sebagai alat-Nya, atas perintah Tuhan setiap pengetahuan dapat di perdalam dan dengan mengajarkan kepada setiap angkatan.
Tuhan memberikan pengetahuan tentang diri-Nya, janji-janji-Nya, dan firman-Nya kepada para nabi dan orang-orang pilihan-Nya. Janji Tuhan yang diberikan kepada Abraham, Tuhan berkata “Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang dilangit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa dibumi akan mendapat berkat”. Janji itu terus dipegang Abraham dan diteruskan anaknya Ishak. Kembali kepada segala aspek pendidikan agama di antara bangsa itu tatkala sudah mendiami tanah perjanjian itu. Kembali kepada zaman para hakim, dimana muncul seorang nabi besar yaitu Samuel dan tokoh-tokoh pera nabi, baik yang bekerja pada masa raja-raja pertama, maupun yang tampil ke muka dengan kotbahnya yang berapi api sewaktu itu. Tentu saja bangsa Israel juga diajarkan juga setiap firman Tuhan dengan rajin dan setia supaya bangsa Israel tetap kembali kepada sumber keselamatan. Kembali ke pada zaman Ishak, Ishak menanamkan sistem pendidikan kepada anak-anaknya supaya anak-anak mengikuti apa yang telah di lakukan Ishak dari pengalaman-pengalaman Ishak yang sudah berlalu. Ishak sebagai anak dari seorang Bapa Orang Percaya, Ishak harus meneruskan setiap pendidikan yang di ajarkan ayahnya kepada anak cucunya. Ishak harus mendidik anaknya supaya janji-janji Tuhan tetap terjaga dan dapat dimengerti oleh anak-anaknya dan isteri Ishak pun juga di ajarkan supaya tetap percaya kepada Allah (Kejadian 25:21).
Ishak pada masa mudanya sangat taat kepada ayahnya, terbukti pada Kejadian 22:3-8; 14. Saat Ishak akan dijadikan korban persembahan kepada Tuhan oleh ayahnya. Ishak mematuhi apa yang di perintahkan oleh ayahnya. Saat Ishak di suruh naik di atas tumpukan kayu yang digunakan untuk membakar korban bakaran Ishaka melakukan menurutinya, itu membuktikan bahwa Ishak patuh terhadap orang tuanya. Dari sejarah Ishak, kita tahu bahwa Ribka mandul selama 20 tahun. Ini memberi Ishak kesempatan untuk menunjukan apakah ia, seperti ayahnya, mempunyai iman akan janji Tuhan untuk memberkati semua keluarga di bumi melalui suatu benih yang belum lahir. Iman ini diperlihatkan dengan terus memohon seorang putra kepada Tuhan. (Kej. 25:19-21) seperti yang telah terjadi dalam kasus Ishak sendiri, selagi diperlihatkan bahwa benih yang dijanjikan itu tidak datang secara alami, tetapi hanya melalui kuasa campurtangan Tuhan. Dan pada usia 60 tahun Ishak dikaruniai berkat ganda, yaitu anak kembar, Esau dan Yakub(Kej. 25:22-26). Pada waktu Ishak pindah ke Gerar di daerah Filistia, Allah meneguhkan maksud dan tujuan-Nya kepada Abrahan melalui Ishak(Kej. 26:1-6; Maz. 105:8,9). Pada saat Ishak di negeri filistia yang tidak telalu ramah itu Ishak mengunakan strategi seperti yang dilakukan ayahnya, mangatakan bahwa istrinya adalah adiknya. Kemudia pada cerita selanjutnya Ishak pindah ke Beer –Syeba, dipinggiran wilayah Negeb yang kering. Disitu ia mengali sumur dengan dibantu dengan hamba-hambanya(Kej. 26:7-33).
Ishak selalu menyayangi Esau, sebab dia senang berada dirumah, berburu dan bekerja diladang, dan Ishak suka makan binatang buruan(Kej. 25:28). Setelah pengelihatannya menjadi kabur dan ia merasa tidak akan hidup lebih lama lagi, Ishak bersiap untuk memberi Esau berkat bagi anak sulung(Kej. 27:1-4). Tidak diketahaui bahwa Esau telah menjual hak kesulungannya kepada adiknya, Yakub dan apakah ia tidak ingat akan dekret ilahi, yang diberikan sebelum lahirnya kedua anak itu, bahwa “bahwa yang lebih tua akan melayani yang lebih muda”(Kej. 25:23, 29-34). Ishak menolak untuk mengubah hal itu apalagi itu merupakan kehendak Tuhan. Ishak juga bernubuat bahwa Esau dan keturunannya akan tinggal jauh dari ladang yang subur dan akan hidup dengan pedang dan akhirnya akan mematahkan kuk perhambaan kepada Yakub(Kej. 27:5-40; Rom. 9:10-13).
Setelah itu, Ishak menyuruh Yakub pergi ke Padan-Aram untuk memastikan bahwa ia tidak menikahi wanita Kanaan, seperti yang dilakukan kakaknya, sehingga menesalkan hati orang tua. Ketika Yakub kembali bertahun-tahun kemudia, Ishak tinggal di Kiriat-Arba dan Ishak meninggal pada usia 180 tahun dan dikuburkan bersama orang tua dan isterinya di Gua Makhpela(Kej. 26:34-35; 27;46; 28;1-5).
Pendidikan yang dilakukan Ishak buat isteri dan anaknya memang di alkitab tidak secara jelas membuktikan secara langsung proses Ishak memberikan pendidikan namun dapat disimpulkan dengan beberapa kejadian dan ayat-ayat firman Tuhan. Terbukti saat Ishak meminta seorang putera kepada Tuhan karna Ribka mandul, dalam hal itu Ishak pastinya ingin menunjukan kepada Ribka suatu pendidikan yang harus diikuti. Pada anak-anaknya, Ishak juga memberikan pendidikan terbukti pada waktu Ishak tidak memperbolehkan anaknya untuk menikahi seorang wanita Kanaan dan tentunya Ishak juga memberikan pendidikan ketika Ishak bersekutu dengan Tuhan, pastinya keluarga mengetahui hal itu dan semua di haruskan untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh Ishak. Pada saat Esau disuruh pergi juga Esau tidak marah dan membenci ayahnya, Esau menuruti apa yan dikatakan ayahnya, Yakub pun demikian.
Kemudia dalam pengalaman sejarah, seorang anak pastinya mengikuti apa yang oleh ayahnya, baik kharakternya, hobynya, kesukaannya, sifatnya, prilakunya, dan lain sebagainya. Masa muda menentukan akan menjadi apa nanti anaknya kelak.

Bab IV
Dampak Positif dan Negatif Sistem
Pendidikan Agama Kristen Keluarga Ishak


Dampak positifnya dalam keluarga Ishak. Ishak sudah memberikan pendidikan kepada isteri dan anaknya. Dari sejak Ishak mau mendapatkan Ribka sampai pada Ishak mempunyai anak. Awalnya Ishak berdoa kepada Tuhan dengan kepercayaan bahwa seorang anak akan diberikan Tuhan. Tuhan memberikan dua anak atas ketekunan Ishak, walaupun isterinya mandul namun Ishak tetap percaya bahwa Tuhan akan memberkati dia seperti ayahnya. Sebuah pendidikan agama yang diberikan kepada isterinya.
Dari sisi negatifnya Ishak dirasa lebih memilih atau menyayangi Esau karena kelebihannya dan ibunya lebih menyayangi Yakub. Ini jelas pendidikan yang salah karena seorang ayah harus dapat menyayangi kedua anaknya dengan seimbang tidak ada perbedaan dari kedua belah pihak. Ribka juga malah lebih memihak kepada Yakub, dia bersama Yakub merencakan suatu hal untuk mengambil hak kesulungan Esau. Dari sisi inilah dapat disimpulkan bahwa pendidikan yang dilakukan Ishak salah dan berdampak negatif bagi anak dan isterinya.

Bab V
Kesimpulan

Pendidikan Agama merupakan pondasi yang kuat untuk membentuk suatu keluarga. Keluarga dapat berkembang dengan baik jika pendidikan yang diberikan oleh kepada keluarga merupakan hal-hal yang positif. Ishak merupakan contoh kongkrit bagi keluarga-keluarga kristen lainnya. Dia menunjukkan kepercayaannya, ketaatannya, dan kestabilannya dalam hidupnya, sehingga dia mendapat berkat yang dari Tuhan dan walaupun ada sisi negatif dari Ishak yang menurut kita tidak baik. Pendidikan agama memang harus dilakukan sejak dari tumbuhnya suatu keluarga.

Penyimpulan diatas mengenai sisi positif dan negatif hanya penyimpulan yang dilakukan oleh sudut pandang manusia dari kejadian yang dibaca dari alkitab tersebut. Kejadian-kejadian di alkitab adalah rencana dari Tuhan, jadi pasti semua ada hikmahnya walaupun dari sudut pandang kita itu adalah negatif tetapi dari sudut pandang Allah belum tentu negatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar