Tugas
Sistem Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga Ishak
Disusun Oleh :
Duwi Hendrik Setiyawan
Sebagai Tugas Mata Kuliah
Pembimbing Pendidikan Agama
Kristen
Diserahkan kepada :
Bapak Hendro
Sumarsono M. PdK
STT
KADESI-BOGOR
September
2015/2016
Bab I
Pendahuluan
Pendidikan Agama Kristen (PAK)
merupakan perintah dari Tuhan Yesus Kristus yang disebut dengan Amanat Agung
dalam, Matius 28:19-20 “Karena itu pergilah, jadikan semua bangsa murid-Ku dan
babtislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku
menyertai kamu senantiasa pada akhir zaman”. Pak merupakan tindak lanjut dari
apa yang Tuhan perintahkan untuk dilakukan. Setiap orang yang sudah dibabtis
haruslah diajar melakukan segala sesuatu yang diperintahkan Tuhan Yesus. Amanat
Agung menyebutkan suatu kalimat perintah yaitu pergilah dan jadikanlah itu
berarti bahwa sebagai orang yang sudah mendapat didikan haruslah mengajar kepada
orang yang belum mendapat didikan. Dan itu dilakukan secara terus menerus
sebagai orang yang sudah percaya.
Istilah PAK menurut “Martin
Luther(1483-1548), PAK adalah pendidikan yang melibatkan warga jemaat untuk
belajar teratur dan tertib agar semakin menyadari dosa mereka serta bersukacita
dalam firman Yesus Kristus yang memerdekankan. Disamping itu PAK memperlengkapi
mereka dengan sumber iman, khususnya yang berkaitan dengan pengalaman berdoa,
firman tertulis (alkitab), dan rupa-rupa kebudayaan sehingga mereka mampu
melayani sesama termasuk masyarakat dan negara serta mengambil bagian dengan
bertanggung jawab dalam persekutuan Kristen”. Itu berarti bahwa PAK bertujuan
untuk memperkenalkan Alkitab, memperkenalkan adat-adat Kristen, dan PAK
merupakan pendidikan yang berporos kepada pribadi Tuhan Yesus Kristus.
Pendidikan agama mulai ketika agama
itu sendiri mulai muncul dalam hidup manusia. Setiap agama mempunyai sistem pendidikan
sendiri-sendiri. Tidak terlepas dengan agama Kristen sendiri, agama Kristen
pastinya juga memiliki sistem
pendidikan, karena setiap agama pastinya meresa perlu mengajar anak-anaknya
tentang kepercayaan, adat istiadat, dan ibadah. Dalam agama Kristen sebelum
seseorang di tahbiskan menjadi anggota gereja, setelah menerima dan percaya
kepada Yesus Kristus maka wajiblah mereka diajar dan dilatih dalam segala teori
dan praktik dalam agama, mempelajari pokok-pokok agama, liturgy, dogma, dan
kebiasaan yang dilakukan gereja itu. Oleh sebab itu, maka haruslah menggali
dalam Alkitab karena Alkitab merupakan satu-satunya sumber pengetahuan mengenai
pendidikan. Pada hakekatnya kitab-kitab yang termuat dalam kitab suci itu,
difirmankan Tuhan untuk mengajar dan mendidik para pembaca yang beriman atau
percaya. Dalam kitab-kitab perjanjian lama tersimpan banyak perkara yang maha
agung, yang telah dialami umat Tuhan di bawah pimpinan-Nya sepanjang sejarah
hidup dalam tokoh-tokoh perjanjian lama.
Dengan tugas yang penulis buat ini,
penulis akan membahas mengenai sistem Pendidikan Agama Kristen dalam keluarga
Ishak. Bagaimana kehidupan Ishak? Bagaimana Ishak dalam kehidupannya menerapkan
pendidikan buat keluarganya? Dan bagaimana sisi positif dan Negatif dalam PAK?.
Penulis akan mencoba menguraikan dan membahas, dari judul yang sudah di ajukan
kepada dosen ini.
Bab
II
Latar
Belakang Tokoh Ishak
Ishak adalah seorang anak dari
Abraham dan Sara. Diceritakan dalam alkitab bahwa Abraham dan isterinya Sara,
pada lanjut usianya Ishak dilahirkan, setelah dinyatakan bahwa sara mandul dan
Abraham berdoa kepada Tuhan meminta seorang anak dari Sara. Ishak dilahirkan
pada saat Abraham berumur 100 tahun dan Sara berumur 91 tahun. Kelahiran Ishak
disampaikan oleh Tuhan sendiri ketika mendatangi kemah Abraham dan Sara. Pada
saat Sara mengetahui dia akan mengandung dia merasa tidak percaya dan Sara
tertawa karena mengetahui berita tersebut, pikirnya karena dia sudah lanjut
usia dan tidak bisa lagi mengandung seorang anak.
Ishak dalam bahasa Ibraninya
“Yizhaq” yang berarti “ia tertawa” , Ishak adalah putera tunggal dari Abraham
dan Sara. Mulai dari keturunan Ishak inilah lahir bangsa Israel yang kelak akan
mewarisi tanah Kanaan dari Abraham. Ishak adalah anak yang hendak dikorbankan
Abraham kepada Tuhan di Bukit Moria sebagai bukti ketaatan Abraham kepada
Tuhan. Saat sebelum Abraham hendak mengorbankan Ishak, Tuhan memberi Abraham
pengganti untuk Ishak yaitu seekor domba jantan untuk dijadikan sebagai korban.
Kemudian tempat itu dinamakan dengan nama Tuhan menyediakan(Yehowah Jireh).
Ketika berusia 40 tahun, Ishak menikah
dengan Ribka anak perempuan Betuel, cucu Nahor, yang masih kerabat Abraham.
Ribka ini dibawa dari Mesopotamia oleh Eliezer hamba setia ayah Ishak
(Abraham). Saat Ishak berusia 60 tahun, Ribka melahirkan dua anak kembar yaitu
Esau dan Yakub yang wataknya sangat berlainan. Keturunan mereka kemudian
melahirkan dua bangsa yaitu Edom dan Israel. Pada masa tua Ishak, Yakub dengan
bantuan Ribka, ibunya, berhasil memperdayai Ishak dan mengambil alih hak
kesulungan Esau(Kej. 27).
Pada waktu Ishak berusia 75 tahun,
Abraham meninggal. Ishak dan Ismael menguburkan Abraham dalam Gua Makhpela, di
padang Efron bin Zohar, orang Het, letaknya disebelah Timur Mamre(Kej. 25:9).
Setelah Abraham meninggal, Ishak tinggal di dekat sumur Lahai-Roi(Kej. 25:11).
Bab
III
Sistem
Kehidupan dan Pendidikan dalam Keluarga Ishak
Tuhan telah memilih dan
memanggil Abraham dari jauh hari untuk
melayani kehendak Tuhan yang Agung itu guna keselamatan seluruh umat manusia.
Bimbingan dan meksud Tuhan itu perlu dijelaskan kepada segala anak cucu
Abraham. Ishak meneruskan pengajaran yang penting itu dan kemudian anaknya
harus meneruskan sehingga pengetahuan akan janji-janji Tuhan dan kehendak Tuhan
tetap terpelihara oleh bangsa Israel. Tuhan telah memasuki kehidupan setiap
orang-orang pilihannya, karena Tuhan mau memakai bangsa Israel sebagai
alat-Nya, atas perintah Tuhan setiap pengetahuan dapat di perdalam dan dengan
mengajarkan kepada setiap angkatan.
Tuhan memberikan pengetahuan
tentang diri-Nya, janji-janji-Nya, dan firman-Nya kepada para nabi dan
orang-orang pilihan-Nya. Janji Tuhan yang diberikan kepada Abraham, Tuhan
berkata “Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang dilangit; Aku akan
memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua
bangsa dibumi akan mendapat berkat”. Janji itu terus dipegang Abraham dan
diteruskan anaknya Ishak. Kembali kepada segala aspek pendidikan agama di
antara bangsa itu tatkala sudah
mendiami tanah perjanjian itu. Kembali kepada zaman para hakim, dimana muncul
seorang nabi besar yaitu Samuel dan tokoh-tokoh pera nabi, baik yang bekerja
pada masa raja-raja pertama, maupun yang tampil ke muka dengan kotbahnya yang
berapi api sewaktu itu. Tentu saja
bangsa Israel juga diajarkan juga setiap firman Tuhan dengan rajin dan setia
supaya bangsa Israel tetap kembali kepada sumber keselamatan. Kembali ke pada
zaman Ishak, Ishak menanamkan sistem pendidikan kepada anak-anaknya supaya
anak-anak mengikuti apa yang telah di lakukan Ishak dari pengalaman-pengalaman
Ishak yang sudah berlalu. Ishak sebagai anak dari seorang Bapa Orang Percaya,
Ishak harus meneruskan setiap pendidikan yang di ajarkan ayahnya kepada anak
cucunya. Ishak harus mendidik anaknya supaya janji-janji Tuhan tetap terjaga
dan dapat dimengerti oleh anak-anaknya dan isteri Ishak pun juga di ajarkan
supaya tetap percaya kepada Allah (Kejadian 25:21).
Ishak pada masa
mudanya sangat taat kepada ayahnya, terbukti pada Kejadian 22:3-8; 14. Saat
Ishak akan dijadikan korban persembahan kepada Tuhan oleh ayahnya. Ishak
mematuhi apa yang di perintahkan oleh ayahnya. Saat Ishak di suruh naik di atas
tumpukan kayu yang digunakan untuk membakar korban bakaran Ishaka melakukan
menurutinya, itu membuktikan bahwa Ishak patuh terhadap orang tuanya. Dari
sejarah Ishak, kita tahu bahwa Ribka mandul selama 20 tahun. Ini memberi Ishak
kesempatan untuk menunjukan apakah ia, seperti ayahnya, mempunyai iman akan
janji Tuhan untuk memberkati semua keluarga di bumi melalui suatu benih yang
belum lahir. Iman ini diperlihatkan dengan terus memohon seorang putra kepada
Tuhan. (Kej. 25:19-21) seperti yang telah terjadi dalam kasus Ishak sendiri,
selagi diperlihatkan bahwa benih yang dijanjikan itu tidak datang secara alami,
tetapi hanya melalui kuasa campurtangan Tuhan. Dan pada usia 60 tahun Ishak
dikaruniai berkat ganda, yaitu anak kembar, Esau dan Yakub(Kej. 25:22-26). Pada
waktu Ishak pindah ke Gerar di daerah Filistia, Allah meneguhkan maksud dan
tujuan-Nya kepada Abrahan melalui Ishak(Kej. 26:1-6; Maz. 105:8,9). Pada saat
Ishak di negeri filistia yang tidak telalu ramah itu Ishak mengunakan strategi
seperti yang dilakukan ayahnya, mangatakan bahwa istrinya adalah adiknya.
Kemudia pada cerita selanjutnya Ishak pindah ke Beer –Syeba, dipinggiran
wilayah Negeb yang kering. Disitu ia mengali sumur dengan dibantu dengan
hamba-hambanya(Kej. 26:7-33).
Ishak selalu
menyayangi Esau, sebab dia senang berada dirumah, berburu dan bekerja diladang,
dan Ishak suka makan binatang buruan(Kej. 25:28). Setelah pengelihatannya
menjadi kabur dan ia merasa tidak akan hidup lebih lama lagi, Ishak bersiap
untuk memberi Esau berkat bagi anak sulung(Kej. 27:1-4). Tidak diketahaui bahwa
Esau telah menjual hak kesulungannya kepada adiknya, Yakub dan apakah ia tidak
ingat akan dekret ilahi, yang diberikan sebelum lahirnya kedua anak itu, bahwa
“bahwa yang lebih tua akan melayani yang lebih muda”(Kej. 25:23, 29-34). Ishak
menolak untuk mengubah hal itu apalagi itu merupakan kehendak Tuhan. Ishak juga
bernubuat bahwa Esau dan keturunannya akan tinggal jauh dari ladang yang subur
dan akan hidup dengan pedang dan akhirnya akan mematahkan kuk perhambaan kepada
Yakub(Kej. 27:5-40; Rom. 9:10-13).
Setelah itu, Ishak
menyuruh Yakub pergi ke Padan-Aram untuk memastikan bahwa ia tidak menikahi
wanita Kanaan, seperti yang dilakukan kakaknya, sehingga menesalkan hati orang
tua. Ketika Yakub kembali bertahun-tahun kemudia, Ishak tinggal di Kiriat-Arba
dan Ishak meninggal pada usia 180 tahun dan dikuburkan bersama orang tua dan
isterinya di Gua Makhpela(Kej. 26:34-35; 27;46; 28;1-5).
Pendidikan yang
dilakukan Ishak buat isteri dan anaknya memang di alkitab tidak secara jelas
membuktikan secara langsung proses Ishak memberikan pendidikan namun dapat
disimpulkan dengan beberapa kejadian dan ayat-ayat firman Tuhan. Terbukti saat
Ishak meminta seorang putera kepada Tuhan karna Ribka mandul, dalam hal itu
Ishak pastinya ingin menunjukan kepada Ribka suatu pendidikan yang harus
diikuti. Pada anak-anaknya, Ishak juga memberikan pendidikan terbukti pada
waktu Ishak tidak memperbolehkan anaknya untuk menikahi seorang wanita Kanaan
dan tentunya Ishak juga memberikan pendidikan ketika Ishak bersekutu dengan
Tuhan, pastinya keluarga mengetahui hal itu dan semua di haruskan untuk
mengikuti apa yang dilakukan oleh Ishak. Pada saat Esau disuruh pergi juga Esau
tidak marah dan membenci ayahnya, Esau menuruti apa yan dikatakan ayahnya,
Yakub pun demikian.
Kemudia dalam
pengalaman sejarah, seorang anak pastinya mengikuti apa yang oleh ayahnya, baik
kharakternya, hobynya, kesukaannya, sifatnya, prilakunya, dan lain sebagainya.
Masa muda menentukan akan menjadi apa nanti anaknya kelak.
Bab IV
Dampak Positif dan Negatif Sistem
Pendidikan Agama Kristen Keluarga Ishak
Dampak positifnya
dalam keluarga Ishak. Ishak sudah memberikan pendidikan kepada isteri dan
anaknya. Dari sejak Ishak mau mendapatkan Ribka sampai pada Ishak mempunyai
anak. Awalnya Ishak berdoa kepada Tuhan dengan kepercayaan bahwa seorang anak
akan diberikan Tuhan. Tuhan memberikan dua anak atas ketekunan Ishak, walaupun
isterinya mandul namun Ishak tetap percaya bahwa Tuhan akan memberkati dia
seperti ayahnya. Sebuah pendidikan agama yang diberikan kepada isterinya.
Dari sisi
negatifnya Ishak dirasa lebih memilih atau menyayangi Esau karena kelebihannya
dan ibunya lebih menyayangi Yakub. Ini jelas pendidikan yang salah karena
seorang ayah harus dapat menyayangi kedua anaknya dengan seimbang tidak ada
perbedaan dari kedua belah pihak. Ribka juga malah lebih memihak kepada Yakub,
dia bersama Yakub merencakan suatu hal untuk mengambil hak kesulungan Esau.
Dari sisi inilah dapat disimpulkan bahwa pendidikan yang dilakukan Ishak salah
dan berdampak negatif bagi anak dan isterinya.
Bab V
Kesimpulan
Pendidikan Agama
merupakan pondasi yang kuat untuk membentuk suatu keluarga. Keluarga dapat
berkembang dengan baik jika pendidikan yang diberikan oleh kepada keluarga
merupakan hal-hal yang positif. Ishak merupakan contoh kongkrit bagi
keluarga-keluarga kristen lainnya. Dia menunjukkan kepercayaannya, ketaatannya,
dan kestabilannya dalam hidupnya, sehingga dia mendapat berkat yang dari Tuhan
dan walaupun ada sisi negatif dari Ishak yang menurut kita tidak baik.
Pendidikan agama memang harus dilakukan sejak dari tumbuhnya suatu keluarga.
Penyimpulan diatas
mengenai sisi positif dan negatif hanya penyimpulan yang dilakukan oleh sudut
pandang manusia dari kejadian yang dibaca dari alkitab tersebut.
Kejadian-kejadian di alkitab adalah rencana dari Tuhan, jadi pasti semua ada
hikmahnya walaupun dari sudut pandang kita itu adalah negatif tetapi dari sudut
pandang Allah belum tentu negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar